Tanggal Rilis | : | 1 November 2016 |
Ukuran File | : | 0.97 MB |
Abstraksi
Pada
bulan Oktober 2016 Nusa Tenggara Barat mengalami inflasi sebesar 0,23
persen. Angka inflasi ini berada di atas angka inflasi nasional yang
tercatat sebesar 0,14 persen.
Dari 82 kota yang menghitung IHK, tercatat 48 kota mengalami inflasi dan
34 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga
sebesar 1,32 persen diikuti Kota Jambi sebesar 1,19 persen. Sedangkan
inflasi terendah terjadi di Kota Manado sebesar 0,01 persen diikuti Kota
Depok sebesar 0,01 persen. Deflasi terbesar terjadi di Kota Sorong
sebesar 1,1 persen dan deflasi terkecil terjadi di Kota Banda Aceh
sebesar 0,02 persen. Untuk wilayah Nusa Tenggara Barat, Kota Mataram
mengalami inflasi sebesar 0,4 persen dan Kota Bima mengalami deflasi
sebesar 0,46 persen.
Inflasi Nusa Tenggara Barat bulan Oktober 2016 sebesar 0,23 persen
terjadi karena adanya kenaikan indeks pada Kelompok Perumahan, Air,
Listrik, Gas & Bahan bakar sebesar 1,76 persen; Kelompok Makanan
Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau sebesar 0,74 persen; Kelompok
Kesehatan sebesar 0,38 persen; Kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olah
raga sebesar 0,26 persen dan Kelompok Transport, Komunikasi & Jasa
Keuangan sebesar 0,14 persen. Sedangkan penurunan indeks terjadi pada
Kelompok Bahan Makanan sebesar 1,99 persen dan Kelompok Sandang sebesar
0,07 persen.
Laju inflasi Nusa Tenggara Barat tahun kalender (Oktober 2016 – Desember
2015) sebesar 1,75 persen, dan laju inflasi “tahun ke tahun” (Oktober
2016 – Oktober 2015) sebesar 2,87persen.