Tanggal Rilis | : | 1 Februari 2016 |
Ukuran File | : | 0.82 MB |
Abstraksi
Pada bulan Januari 2016 Nusa Tenggara Barat mengalami inflasi sebesar 1,16 persen. Angka inflasi ini berada di atas angka inflasi nasional yang tercatat sebesar 0,51 persen.
Dari 82 kota yang menghitung IHK, tercatat 75 (tujuh puluh lima) kota mengalami inflasi dan 7 (tujuh) kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,82 persen diikuti oleh Kota Kendari sebesar 1,49 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Padang sebesar 0,02 persen diikuti Kota Singkawang sebesar 0,13 persen. Untuk wilayah Nusa Tenggara Barat, Kota Mataram mengalami inflasi sebesar 1,11 persen dan Kota Bima mengalami inflasi sebesar 1,29 persen.
Inflasi Nusa Tenggara Barat bulan Januari 2016 sebesar 1,16 persen terjadi karena adanya kenaikan indeks pada Kelompok Bahan Makanan sebesar 4,04 persen; Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan bakar sebesar 1,03 persen; Kelompok Kesehatan sebesar 0,98 persen; Kelompok Sandang sebesar 0,29 persen; Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau sebesar 0,19 persen dan Kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olah raga sebesar 0,00 persen. Sedangkan penurunan indeks terjadi pada Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan sebesar 0,87 persen .
Laju inflasi Nusa Tenggara Barat tahun kalender (Januari 2016 – Desember 2015) sebesar 1,16 persen, dan laju inflasi “tahun ke tahun” (Januari 2016 – Januari 2015) sebesar 4,11 persen.