Pada bulan Juli 2016 Nusa Tenggara Barat mengalami inflasi sebesar 1,07 persen. Angka inflasi ini berada di atas angka inflasi nasional yang tercatat sebesar 0,69 persen.
Dari 82 kota yang menghitung IHK, tercatat 78 kota mengalami inflasi dan 4 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 2,34 persen diikuti Kota Bengkulu sebesar 1,74 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Gorontalo sebesar 0,06 persen diikuti Kota Medan sebesar 0,07 persen. Deflasi terbesar terjadi di Kota Jayapura sebesar 1,1 persen dan deflasi terkecil terjadi di Kota Maumere sebesar 0,05 persen. Untuk wilayah Nusa Tenggara Barat, Kota Mataram mengalami inflasi sebesar 1,12 persen dan Kota Bima mengalami inflasi sebesar 0,92 persen.
Inflasi Nusa Tenggara Barat bulan Juli 2016 sebesar 1,07 persen terjadi karena adanya kenaikan indeks pada Kelompok Transport, Komunikasi & Jasa Keuangan sebesar 2,31 persen; Kelompok Bahan Makanan sebesar 2,09 persen; Kelompok Sandang sebesar 1,6 persen; Kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olah raga sebesar 1,1 persen; Kelompok Kesehatan sebesar 0,54 persen; Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau sebesar 0,17 persen; Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan bakar sebesar 0,15 persen.
Laju inflasi Nusa Tenggara Barat tahun kalender (Juli 2016 – Desember 2015) sebesar 2,51 persen, dan laju inflasi “tahun ke tahun” (Juli 2016 – Juli 2015) sebesar 4,79 persen.