Juli 2016 : Nilai Tukar Petani Provinsi Nusa Tenggara Barat Sebesar 112,57 - BPS-Statistics Indonesia Lombok Utara Regency

Apakah Anda pernah mengambil data/publikasi di website ini di tahun 2024? Jika pernah, yuk isi dulu survey kebutuhan data di link ini

Juli 2016 : Nilai Tukar Petani Provinsi Nusa Tenggara Barat Sebesar 112,57

Juli 2016 : Nilai Tukar Petani Provinsi Nusa Tenggara Barat Sebesar 112,57Download Official Statistics News
Release Date : August 1, 2016
File Size : 0.88 MB

Abstract

Penghitungan Nilai Tukar Petani menggunakan tahun dasar 2012=100 dimana pada bulan Juli 2016 tercatat Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) sebesar 104,60; Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) 95,34; Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 92,69; Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) 117,79 dan Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP) 101,80. Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP) dirinci menjadi NTP Perikanan Tangkap (NTN) tercatat  109,78 dan NTP Perikanan Budidaya (NTPi) tercatat 88,95.  Secara gabungan, Nilai Tukar Petani Provinsi NTB sebesar 104,71 yang  berarti NTP bulan Juli 2016 mengalami peningkatan 0,55 persen bila dibandingkan dengan bulan  Juni 2016 dengan Nilai Tukar Petani sebesar  104,14.

Nilai Tukar Usaha Pertanian Provinsi NTB yang diperoleh dari hasil bagi antara indeks yang diterima petani dengan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM), pada bulan Juli 2016  tercatat 112,57 yang berarti mengalami peningkatan  0,94 persen dibandingkan bulan Juni 2016 dengan Nilai Tukar Usaha Pertanian 111,52.

Dari 33 Provinsi yang dilaporkan pada bulan Juli 2016, terdapat 8 provinsi yang mengalami peningkatan NTP dan 25 provinsi mengalami penurunan NTP. Peningkatan tertinggi  terjadi di Provinsi Yogyakarta  yaitu sebesar 0,71 persen, dimana indeks harga yang diterima meningkat hingga 1,39 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi  Babel yaitu sebesar  1,67  persen, dimana indeks yang diterima petani menurun sebesar  1,02 persen.

Pada bulan Juli 2016, terjadi inflasi di daerah perdesaan di Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 0,70 persen. Inflasi disebabkan karena terjadinya peningkatan indeks konsumsi rumah tangga pada 6 kelompok pengeluaran yaitu kelompok  Bahan Makanan (1,05 %), Pendidikan, Rekreasi & Olahraga (0,67 %), Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau (0,66 %), Sandang (0,52 %), Perumahan (0,18 %) dan Transportasi & Komunikasi (0,17 %). Sedangkan kelompok kesehatan tidak mengalami perubahan/tetap.
Badan Pusat Statistik

BPS-Statistics Indonesia

Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Utara (Statistics of Lombok Utara Regency) Jl. Raya Gangga-Bayan

Genggelang-Gangga

Kabupaten Lombok Utara

Telp -

Faks -

Mailbox : bps5208@bps.go.id

logo_footer

Copyright © 2023 BPS-Statistics Indonesia