Februari 2016 : Nilai Tukar Petani Provinsi NTB sebesar 104,85 - BPS-Statistics Indonesia Lombok Utara Regency

Apakah Anda pernah mengambil data/publikasi di website ini di tahun 2024? Jika pernah, yuk isi dulu survey kebutuhan data di link ini

Februari 2016 : Nilai Tukar Petani Provinsi NTB sebesar 104,85

Februari 2016 : Nilai Tukar Petani Provinsi NTB sebesar 104,85Download Official Statistics News
Release Date : March 2, 2016
File Size : 0.84 MB

Abstract

Penghitungan Nilai Tukar Petani menggunakan tahun dasar 2012=100 dimana pada bulan Februari 2016 tercatat Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) sebesar 105,83; Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) 95,18; Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 93,24; Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) 116,14 dan Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP) 99,90. Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP) dirinci menjadi NTP Perikanan Tangkap (NTN) tercatat  105,61 dan NTP Perikanan Budidaya (NTPi) tercatat 90,68.  Secara gabungan, Nilai Tukar Petani Provinsi NTB sebesar 104,85 yang  berarti NTP bulan Februari 2016 mengalami penurunan 0,64 persen bila dibandingkan dengan bulan  Januari  2016 dengan Nilai Tukar Petani sebesar  105,53.

Nilai Tukar Usaha Pertanian Provinsi NTB yang diperoleh dari hasil bagi antara indeks yang diterima petani dengan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM), pada bulan Februari 2016  tercatat 111,79 yang berarti mengalami penurunan  0,30 persen dibandingkan bulan Januari 2015 dengan Nilai Tukar Usaha Pertanian 112,13.

Dari 33 Provinsi yang dilaporkan pada bulan Februari 2016, terdapat 13 provinsi yang mengalami peningkatan NTP dan 20 provinsi mengalami penurunan NTP. Peningkatan tertinggi  terjadi di Provinsi Riau  yaitu sebesar 1,21 persen, dimana indeks harga yang diterima meningkat hingga 1,54 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi  Jateng yaitu sebesar  0,97  persen, dimana indeks yang diterima petani menurun sebesar 0,99 persen.  

Pada bulan Februari 2016, terjadi inflasi di daerah perdesaan di Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 0,61 persen. Inflasi disebabkan karena terjadinya peningkatan indeks konsumsi rumah tangga pada 5 kelompok pengeluaran yaitu kelompok  Bahan Makanan (1,06 %), Kesehatan (0,57 %), Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau (0,41 %), Sandang (0,34 %), Perumahan (0,11 %). Sedangkan kelompok Transportasi & Komunikasi serta kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olahraga mengalami penurunan indeks masing-masing sebesar 0,04 persen dan 0,09 persen.

Badan Pusat Statistik

BPS-Statistics Indonesia

Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Utara (Statistics of Lombok Utara Regency) Jl. Raya Gangga-Bayan

Genggelang-Gangga

Kabupaten Lombok Utara

Telp -

Faks -

Mailbox : bps5208@bps.go.id

logo_footer

Copyright © 2023 BPS-Statistics Indonesia