April 2016 : Nilai Tukar Petani Provinsi NTB sebesar 103,58 - BPS-Statistics Indonesia Lombok Utara Regency

Apakah Anda pernah mengambil data/publikasi di website ini di tahun 2024? Jika pernah, yuk isi dulu survey kebutuhan data di link ini

April 2016 : Nilai Tukar Petani Provinsi NTB sebesar 103,58

April 2016 : Nilai Tukar Petani Provinsi NTB sebesar 103,58Download Official Statistics News
Release Date : May 2, 2016
File Size : 0.88 MB

Abstract

Penghitungan Nilai Tukar Petani menggunakan tahun dasar 2012=100 dimana pada bulan April 2016 tercatat Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) sebesar 101,83; Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) 98,06; Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 94,13; Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) 115,89 dan Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP) 99,52. Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP) dirinci menjadi NTP Perikanan Tangkap (NTN) tercatat  105,73 dan NTP Perikanan Budidaya (NTPi) tercatat 89,52.  Secara gabungan, Nilai Tukar Petani Provinsi NTB sebesar 103,58 yang  berarti NTP bulan April 2016 mengalami penurunan 0,77 persen bila dibandingkan dengan bulan  Maret 2016 dengan Nilai Tukar Petani sebesar  104,38.

Nilai Tukar Usaha Pertanian Provinsi NTB yang diperoleh dari hasil bagi antara indeks yang diterima petani dengan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM), pada bulan April 2016  tercatat 110,34 yang berarti mengalami penurunan  1,06 persen dibandingkan bulan Maret 2016 dengan Nilai Tukar Usaha Pertanian 111,52.

Dari 33 Provinsi yang dilaporkan pada bulan April 2016, terdapat 21 provinsi yang mengalami peningkatan NTP dan 12 provinsi mengalami penurunan NTP. Peningkatan tertinggi  terjadi di Provinsi Riau  yaitu sebesar 2,10 persen, dimana indeks harga yang diterima meningkat hingga 1,48 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi  Sulawesi Selatan yaitu sebesar  1,29  persen, dimana indeks yang diterima petani menurun sebesar 1,74 persen.

Pada bulan April 2016, terjadi deflasi di daerah perdesaan di Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 0,64 persen. Deflasi disebabkan karena terjadinya penurunan indeks konsumsi rumah tangga pada 2 kelompok pengeluaran yaitu kelompok  Bahan Makanan (-1,13 %) dan Transportasi & Komunikasi (-1,97 %). Sedangkan 5 kelompok lainnya mengalami peningkatan, terdiri dari kelompok Kesehatan (0,57 %), Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau (0,31 %), Perumahan (0,13 %), Sandang (0,06 %), Pendidikan, Rekreasi & Olahraga (0,02 %). 
Badan Pusat Statistik

BPS-Statistics Indonesia

Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Utara (Statistics of Lombok Utara Regency) Jl. Raya Gangga-Bayan

Genggelang-Gangga

Kabupaten Lombok Utara

Telp -

Faks -

Mailbox : bps5208@bps.go.id

logo_footer

Copyright © 2023 BPS-Statistics Indonesia