Abstraksi
Pada bulan Februari 2015 Nusa Tenggara Barat mengalami deflasi sebesar 0,60 persen. Angka deflasi ini lebih besar dari angka deflasi nasional yang tercatat sebesar 0,36 persen. Dari 82 kota yang menghitung IHK, tercatat 12 kota mengalami inflasi dan 70 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 3,20 persen diikuti oleh Kota Ambon sebesar 1,03 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Manokwari sebesar 0,04 persen. Kota yang mengalami deflasi terbesar adalah Kota Bukittinggi sebesar 2,35 persen dan deflasi terkecil terjadi di Kota Jayapura sebesar 0,04 persen. Untuk wilayah Nusa Tenggara Barat, Kota Mataram mengalami deflasi sebesar 0,54 persen dan begitu pula Kota Bima deflasi sebesar 0,80 persen. Deflasi Nusa Tenggara Barat bulan Februari 2015 sebesar 0,60 persen terjadi karena adanya penurunan indeks pada Kelompok Bahan Makanan sebesar 2,10 persen dan Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan sebesar 1,55 persen. Sedangkan kenaikan indeks terjadi pada Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau sebesar 0,50 persen; Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan bakar sebesar 0,08 persen; Kelompok Sandang sebesar 0,08 persen; Kelompok Kesehatan sebesar 0,15 persen, dan Kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olah raga sebesar 0,24 persen. Laju inflasi Nusa Tenggara Barat tahun kalender (Februari2015 – Desember 2014) sebesar -0,13 persen, dan laju inflasi “tahun ke tahun” (Februari 2015 – Februari 2014) sebesar 5,27 persen.