Nilai Tukar Petani (NTP) Mei 2015 Sebesar 102,39 Atau Naik 1,22 Persen - BPS-Statistics Indonesia Lombok Utara Regency

Apakah Anda pernah mengambil data/publikasi di website ini di tahun 2024? Jika pernah, yuk isi dulu survey kebutuhan data di link ini

Nilai Tukar Petani (NTP) Mei 2015 Sebesar 102,39 Atau Naik 1,22 Persen

Nilai Tukar Petani (NTP) Mei 2015 Sebesar 102,39 Atau Naik 1,22 PersenDownload Official Statistics News
Release Date : June 1, 2015
File Size : 0.59 MB

Abstract

Penghitungan Nilai Tukar Petani menggunakan tahun dasar 2012=100 dimana pada bulan Mei 2015 tercatat Nilai Tukar Petani Padi & Palawija (NTPP) sebesar 99,87; Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) 100,53; Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 92,84; Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) 113,83 dan Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP) 100,69. Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP) dirinci menjadi NTP Perikanan Tangkap (NTN) tercatat  105,47 dan NTP Perikanan Budidaya (NTPi) tercatat 92,96.  Secara gabungan, Nilai Tukar Petani Provinsi NTB sebesar 102,39 yang  berarti NTP bulan Mei mengalami peningkatan 1,22 persen bila dibandingkan dengan bulan  April  dengan Nilai Tukar Petani sebesar  101,15.

 

            Nilai Tukar Usaha Pertanian Provinsi NTB yang diperoleh dari hasil bagi antara indeks yang diterima petani dengan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM), pada bulan Mei 2015  tercatat 106,96 yang berarti mengalami penurunan  1,04 persen dibandingkan bulan April dengan Nilai Tukar Usaha Pertanian 105,86.

 

            Dari 33 Provinsi yang dilaporkan pada bulan Mei 2015, Terdapat 15 provinsi yang mengalami peningkatan NTP dan 18 provinsi mengalami penurunan NTP.  Peningkatan tertinggi  terjadi di Provinsi NTB  yaitu sebesar 1,22 persen, dimana indeks harga yang diterima meningkat hingga 1,27 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi  Riau  yaitu sebesar  1,24  persen, dimana indeks yang diterima petani menurun sebesar 0,57 persen. 

 

Pada bulan Mei 2015, terjadi deflasi di daerah perdesaan di Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar -0,003 persen. Deflasi disebabkan karena terjadi penurunan indeks konsumsi rumah tangga pada  kelompok   Bahan makanan yaitu sebesar 0,48 persen. Sedangkan 6 kelompok lainnya mengalami peningkatan Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau (0,72 %), Transportasi & Komunikasi (0,32 %), Pendidikan, Rekreasi & Olah Raga (0,26 %), Perumahan (0,16 %), Sandang (0,14 %) dan Kesehatan (0,06 %). 

Badan Pusat Statistik

BPS-Statistics Indonesia

Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Utara (Statistics of Lombok Utara Regency) Jl. Raya Gangga-Bayan

Genggelang-Gangga

Kabupaten Lombok Utara

Telp -

Faks -

Mailbox : bps5208@bps.go.id

logo_footer

Copyright © 2023 BPS-Statistics Indonesia