Exchange Rate Farmer Nusa Tenggara Barat Amounting to 99.92 - BPS-Statistics Indonesia Lombok Utara Regency

Apakah Anda pernah mengambil data/publikasi di website ini di tahun 2024? Jika pernah, yuk isi dulu survey kebutuhan data di link ini

Exchange Rate Farmer Nusa Tenggara Barat Amounting to 99.92

Exchange Rate Farmer Nusa Tenggara Barat Amounting to 99.92Download Official Statistics News
Release Date : January 6, 2015
File Size : 0.59 MB

Abstract

Penghitungan Nilai Tukar Petani menggunakan tahun dasar 2012=100 dimana pada bulan Desember 2014 tercatat Nilai Tukar Petani Padi & Palawija (NTPP) sebesar 98,31; Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) 98,90; Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 93,15; Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) 107,62 dan Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP) 98,36. Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP) dirinci menjadi NTP Perikanan Tangkap (NTN) tercatat  101,09 dan NTP Perikanan Budidaya (NTPi) tercatat 93,90.  Secara gabungan, Nilai Tukar Petani Provinsi NTB sebesar 99,92 yang  berarti NTP bulan Desember mengalami penurunan 0,48 persen bila dibandingkan dengan bulan  November  2014 dengan Nilai Tukar Petani sebesar  100,40.

 

            Nilai Tukar Usaha Pertanian Provinsi NTB yang diperoleh dari hasil bagi antara indeks yang diterima petani dengan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM), pada bulan Desember 2014  tercatat 105,19 yang berarti mengalami peningkatan  0,34 persen dibandingkan bulan November 2014 dengan Nilai Tukar Usaha Pertanian 104,83.

 

            Dari 33 Provinsi yang dilaporkan pada bulan Desember 2014, hanya 2 provinsi yang mengalami peningkatan NTP  dan 31 provinsi lainnya mengalami penurunan NTP.  Peningkatan tertinggi  terjadi di Provinsi Banten  yaitu sebesar 0,71 persen, dimana indeks yang diterima meningkat hingga 2,87 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi  Sulbar  yaitu sebesar 2,45  persen, dimana indeks yang dibayar petani meningkat hingga 2,24 persen. 

 

Pada bulan Desember 2014, terjadi inflasi di daerah perdesaan di Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 2,78 persen. Inflasi terjadi karena peningkatan indeks konsumsi rumah tangga pada semua kelompok pengeluaran, dimana peningkatan pada kelompok Transportasi & Komunikasi (7,83 %), Bahan makanan  (3,24 %), Sandang (1,51 %), Perumahan (1,18%), Kesehatan (0,95 %), Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau (0,84 %), dan Pendidikan, Rekreasi & Olah Raga ( 0,50 %). 

Badan Pusat Statistik

BPS-Statistics Indonesia

Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Utara (Statistics of Lombok Utara Regency) Jl. Raya Gangga-Bayan

Genggelang-Gangga

Kabupaten Lombok Utara

Telp -

Faks -

Mailbox : bps5208@bps.go.id

logo_footer

Copyright © 2023 BPS-Statistics Indonesia